Oleh : Dr. Trubus Raharjo, S.Psi M.Si., Psikolog
1. Bagaimana anak berpikir mengenai benar dan salah ?
2. Bagaimana menunjukkan kepada anak mengenai perilaku yang dianggap benar dan perilaku yang dianggap salah?
Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan dan perilaku tentang standar mengenai benar dan salah. Perkembangan moral memiliki dimensi intrapersonal, yaitu mengatur aktivitas seseorang yang mengatur interaksi sosial dan penyelesaian konflik.
Orang tua kadang mengalami kesulitan dalam mendidik anak karena merasa anak yang dididk seolah tidak mengindahkan apa yang sudah dinasehatkan oleh orang tua. Sehingga berbagai cara dilakukan agar anak menurut dengan nasehat orang tua. Baik dengan hukuman atau hadiah.
Proses dasar pendidikan moral melalui hadiah (reward) dan punishment (hukuman) serta imitasi dapat menjelaskan cara individu belajar anak kenapa respon individu berbeda dengan respon individu lain.
Keefektifan reward (hadiah) dan punishment (hukuman) terhadap perilaku tergantung dari konsistensi dan pengaturan waktu:
– Ketika seseorang diberikan hadiah untuk perilaku yang konsisten, mereka akan lebih mungkin untuk mengulangi perilaku tersebut
– Dan ketika seseorang diberikan hukuman terhadap perilaku moral, perilaku tersebut dapat dihilangkan, tetapi dengan mengemukakan persetujuan terhadap diberlakukannya hukuman setiap kali muncul kasus yang sama, dan juga dapat menyebabkan efek emosional terhadap individu
Bagaimana efektifitas hukuman terhadap perilaku moral anak ?
-Hukuman akan menghentikan perilaku pelanggaran moral secara sesaat, namun akan memberikan efek emosional pada anak
– Penjelasan secara kognitif realistik akan jauh lebih baik diberikan daripada menghentikan perilaku salah dengan memberikan bentuk hukuman
– Peran penalaran moral kognitif dalam ketahanan terhadap godaan dan kontrol diri pada anak menggambarkan bagaimana kemampuan penalaran menjembatani pengalaman dengan lingkungan dan perilaku moral
– Kompetensi moral adalah apa yang dapat dilakukan oleh individu, apa yang mereka ketahui, skill mereka, kesadaran mengenai aturan dan pengaturan moral dan juga kemampuan kognitif yang membangun perilaku
– Kompetensi moral adalah dasar dari proses kognitif sensorik, dimana seorang akan melihat perilaku moral orang lain yang akan dijadikan contoh, sehingga contoh dari orang tua baik ayah khususnya dan ibu akan ditiru oleh anak.
Perkembangan moral akan dimengerti dengan lebih baik oleh anak dengan cara mempertimbangkan kombinasi faktor sosial dan kognitif. Tentu disamping pendidikan moral secara umum pendidikan moral agama juga mempunyai peran yang sangat penting dalam perilaku moral anak. Dalam kaitannya dengan pendidikan moral agama maka orang tua mempunyai peran utama. Maka tetap memberi contoh dan teladan itu lebih baik bagi anak karena langsung berkaitan dengan proses aplikasi perbuatan daripada memberikan hukuman maupun bentakan kepada anak, karna untuk itu memberikan hukuman dan bentakan justru akan membuat anak hanya takut sementara atau bahkan menjadi tidak takut sama sekali.
– Orang tua akan mengajarkan perilaku yang baik maupun buruk perilaku yang boleh dan tidak boleh berdasarkan syariat serta norma yang ada dalam keluarga maupun masyarakat.
– Semoga kita dapat mendidik anak-anak dengan pendidikan moral agama yang baik.